Sabtu, 25 Oktober 2008

Gunung Sampah

Film Animasi Wall-E telah menginspirasikan sesuatu kondisi kehidupan bumi dibeberapa tahun kedepan, sampah menjadi pesaing para gedung pencakar langit, terutama sampah yang berhasil dikumpulkan oleh mesin Wall-E.

Kalo kita yang tinggal di bekasi, tidak perlu menunggu hingga tahun 2700 (kondisi yang terjadi pada film animasi ciptaan Pixar itu) dimana sampah pencakar langit tersedia, saat inipun sudah dapat dilihat sampah yang akan menjadi pencakar langit itu yang berada di daerah bantar gebang - Bekasi, saat ini jarak tertinggi sudah mencapai 15 meter pada luas area lahan bantar gebang sebesar 108 ha. Hingga hari ini sampahpun terus berdatangan sebanyak 6000 ton sehari untuk meningkatkan ketinggiannya hingga menjadi sampah pencakar langit sejati.


Coba Bayangkan, gak usah deh melihat 100 tahun kedepan ato 20 tahun kedepan, kita lihat aja 5 tahun kedepan aja dulu. Kira-kira akan mencapai berapa tinggi sampah pencakar langit ini atau sebutan yang lain seperti gunung sampah itu akan tercapai?



Itu baru bentuknya, bagaimana dengan efek yang ditimbulkan oleh gunung sampah itu ?
1. Penyakit dengan varian2 baru yang obatnya belum tersedia.
2. Aroma sampah yang menyebarkan ke beberapa puluh meter dari gunung sampah itu
3. Merusak kondisi Air tanah yang bersih
4. Dan masih banyak lagi efek2 negatif yang timbul

Kerjasamapun sudah dilakukan oleh Pemkot Bekasi agar sampah tidak terus memasuki pembuangan sampah ini seperti:
1. Kerjasama dengan PT Trimitra Buana Perkasa yang akan mengolah sampah sebanyak 1000 ton sampah sehari menjadi bahan pupuk organik.
2. Kerjasama dengan PT Interindo yang akan mengolah sampah sebanyak 1000 ton sampah sehari menjadi gas cair dan kompos
3. Kerjasama dengan PT Wira yang akan mengolah sampah sebanyak 1000 ton sampah sehari khusus di pengepakan sampah
4. Kerjasama dengan PT Putra yang akan mengolah sampah sebanyak 1000 ton sampah sehari khusus dalam hal menangani proses pirolisi recovery.

Kalau dilihat dari keempat kerjasama diatas, kemungkinan sampah yang akan masuk kembali ke pembuangan sampah bantar gebang akan menjadi 2000 ton per hari. Setidaknya proses "penggunungan" sampah tidak secepat yang dulu sekitar 6000ton per hari.

Namun apakah kerjasama keempat perusahaan itu masih berjalan?
Bagaimana dengan kondisi "gunung sampah" yang sudah setinggi 15 meter, apakah akan terus meningkat seiring pemasukan sampah yang sebanyak 2000 ton sehari itu?
Bagaimana dengan kesehatan masyarakat disekitarnya? Tanggung jawab siapa?

Untuk menghindari meningkatnya sampah yang semakin tinggi, kita sebagai masyarakat yang berperan aktif dalam pembuatan gunung sampah ini, dapat melakukan tindakan pengurangan sampah setidaknya minimal makanlah buah-buahan saja, karena sampah pada buah dapat dijadikan kompos dan dapat diterima oleh bumi kita tercinta, dibandingkan sampah yang ditimbulkan dari produk Indomie,supermie,dll yang berupa plastik yang tidak mudah terurai secara alami.

Wasalam

2 komentar:

irfanmaulana79 mengatakan...

mmmm....itu baru satu di bantar gebang...belum kalo digabungin ama tempat2 lain...gimana yahhh....

sebetulnya yang paling berbahaya dari semua jenis sampah itu adalah 'plastik'..dibakar bikin polusi, dibiarin doang gak akan terburai n malah menumpuk,..sehingga opsi yg paling mungkin adalah didaur ulang.

tp jangan lupa, sampah dibantar gebang juga menjanjikan bisnis sampingan antara lain 'makanan olahan sisa2 hotel', obat2 kadaluarsa yang dijual lagi...dll...heheheheeee

Nova Kumala mengatakan...

Ya fan, kadang-kadang omzet untuk pekerjaan yang hanya memilah2 sampah itu lebih besar daripada gaji karyawan BUMN lohh...